ArahBatin.com | Seseorang yang umurnya hampir habis dan ingin memperbaiki hal yang telah hilang maka ia harus berdzikir. Karena jika ia melakukan itu maka umur yang pendek menjadi panjang seperti ucapannya, “subhânallâhi wa bihamdihi ‘adada kholqihi wa ridha nafsihi wazinata ‘arsyihi wa midâda kalimâtihi (Maha Suci Allah dan dengan pujian-Nya, sejumlah makhluk-Nya, ridha diri-Nya, seberat ‘arsy-Nya, dan tinta kata-kata-Nya).” Dan demikian seseorang yang melewatkan banyak puasa dan pelaksanaannya, maka wajib baginya menyibukkan diri dengan bershalawat pada Rasulullah Saw.
Sesungguhnya jika kamu melakukan segala ketaatan dalam setiap umurmu kemudian Allah bershalawat terhadapmu dengan satu shalawat maka satu shalawat itu melebihi segala ketaatan yang telah kamu lakukan di setiap umurmu. Karena kamu bershalawat atas kadar lapangmu dan Allah bershalawat atas kadar ketuhanan-Nya. Ini jika ada satu shalawat lalu bagaimana jika Allah bershalawat sepuluh kali kepadamu di setiap shalawat seperti halnya yang ada dalam hadits shahih.
Barangsiapa mengetahui dekatnya kepergian maka ia akan bergegas dalam menghasilkan perbekalan. Barangsiapa mengetahui bahwa kemurahan hati selain-Nya tidak akan bermanfaat maka ia akan bersungguh-sungguh dalam bermurah hati. Barangsiapa telah keluar sementara ia tidak menghitung maka ia telah rugi.
Barangsiapa memasrahkan pada seorang wakil dan tampak pengkhianatannya maka asingkanlah dia. Demikian pula jiwamu jika tampak pengkhianatannya maka asingkanlah dia, dan persempitlah jalan-jalan terhadapnya.
Jika kita melihat dalam dirimu sebuah keberpalingan, syahwat, dan kelalaian maka ini adalah sifatmu, dan jika kita melihat dalam dirimu sebuah penyerahan, ketakutan, dan zuhud maka ini adalah sebagian dari beberapa tindakan Allah.
Contohnya jika kamu melihat tanaman dan semak berduri maka ini adalah beberapa tumbuhan di daerahmu. Jika di sana kamu melihat kayu basah, minyak misik, dan ikan paus, maka ketahuilah bahwa ia didatangkan dari beberapa ciptaan Allah, bukan berasal dari beberapa tumbuhan tanahmu. Karena misik berasal dari keringat kijang, dan ikan paus berasal dari laut Hindia.
Perumpamaan iman yang menyertaimu, jika kamu bermaksiat kepada Allah Swt. seperti cahaya matahari yang terhalang dinding, atau cahaya lilin ketika ditutup dengan mangkuk. Keimanan ada pada hatimu, akan tetapi cahayanya terhalang penutup. Hendaklah kamu menghadiri majelis di sebuah masjid untuk menyempurnakan akalmu. Jika umurmu pendek maka akan menjadi panjang berkat keimanan, kekhusyuan, ketundukan, rasa takut, perenungan dan zikirmu kepada Allah.
Jika kamu mengenal hakikat iman, tentunya kamu tidak akan mendekati maksiat, jadi tidak ada peminjam yang terus-menerus mengakhirkan hutang. Tidak ada musuh yang lebih besar dari setan, tidak ada penentang yang lebih kuat dari keinginan diri. Dan bantuan yang turun tidak akan mendorong pada kesombongan. Karena hujan tidak menetap kecuali di atas tanah yang rendah bukan di atas puncak-puncak gunung, maka demikian dengan hati orang-orang yang sombong, di mana rahmat berpindah darinya dan turun ke hati orang-orang yang rendah hati (tawadlu’).
Disadur dari Kitab Taj Al-Arus; al-Hawi li tahdzib al-Nufûs. Ibnu Athailah As-Sakandari. Dar Al-Muqattam