
Syekh Ibnu ‘Atha‘illah berkata:
لِيُخَفِّفْ أَلَمَ الْبَلاَءِ عَلَيْكَ عِلْمُكَ بِأَنَّهُ سُبْحَانَهُ هُوَ الْمُبْلِي لَكَ
“Agar ujian terasa ringan, harusnya engkau mengetahui bahwa Allahlah yang memberimu ujian.”
Agar kepedihan cobaan terasa ringan engkau seharusnya mengetahui bahwa Allah Swt. yang menurunkan cobaan tersebut.
Pengetahuanmu bahwa Allah yang memberimu cobaan seperti sakit, kehilangan harta benda dan kehilangan anak itu bisa meringankan kepedihan hatimu.
فَالَّذِي وَاجَهَتْكَ مِنْهُ الْأَقْدَارُ هُوَ الَّذِي عَوَّدَكَ حُسْنَ الْإِخْتِيَار
Dzat yang menetapkan beragam takdir atasmu adalah Dzat yang selalu membiasakanmu merasakan sebaik-baik pilihan-Nya.
Karena sesungguhnya Dzat yang memberimu berbagai macam cobaan, sakit dan fakir adalah Dzat yang membiasakanmu untuk merasakan hal yang terbaik bagimu.
Sesungguhnya Allah selalu berbuat baik kepadamu, ketika Ia memberimu cobaan berupa sakit, miskin, atau mencabut nyawa orang yang kau cintai, maka yang benar dan lebih baik kau lakukan adalah sabar dan menyikapi dengan baik pemberian cobaan yang Ia berikan. Semisal, ketika engkau berada di sebuah rumah yang gelap, lalu engkau dipukul dengan sangat keras, engkau tidak tahu siapa gerangan yang memukulmu, tiba-tiba ada penerangan yang datang kepadamu, sehingga engkau bisa mengetahui bahwa yang tadi memukulmu adalah gurumu atau ayahmu, maka dengan engkau mengetahuinya menjadi sebab engkau bersabar dan menerima pukulan itu. Karena sesungguhnya guru atau ayahmu tidak pernah berbuat jahat kepadamu, tatkala beliau memukulmu itu karena saking sayang dan cintanya beliau kepadamu, begitu pula Allah Swt., ketika memberi cobaan kepada hamba-Nya itu karena sebab belas kasihnya terhadap hamba-hamba-Nya, dan belas kasih Allah kepada hamba-Nya itu melebihi kasih sayang seorang ayah kepada putranya. Allah berfirman: