لاَ تَسْتَغْرِبْ وُقُوْعَ اْلأَكْدَارِ – مَا دُمْتَ فِي هذَا الدَّارِ – فَإِذَا مَا أَبْرَزَتْ إِلاَّ مَا هُوَ مُسْتَحِقٌّ وَصْفُهَا ، وَوَاجِبٌ نَعْتُهَا
Jangan merasa aneh dengan terjadinya penderitaan-penderitaan selama kau masih hidup di dunia ini. Sebab, dunia hanya akan menampakkan apa yang mesti ditampakkannya.
Di antara hal yang lazim terjadi di dunia adalah derita dan kesulitan. Dunia ini diciptakan sebagai tempat kebendaan dan gudang penderitaan agar kau menjauhkan dirimu dari sana.
Ja’far ash-Shadiq berkata, “Siapa yang mencari apa yang belum diciptakan berarti menyiksa dirinya sendiri. Sebab, ia mencari sesuatu yang tidak akan pernah didapatkannya.”
Ia lalu ditanya, “Apa gerangan yang tak akan pernah didapatkan-nya itu?”
Ia menjawab, “Istirahat di dunia.”
Karena itu, seorang murîd yang tulus tidak boleh melirik dunia. Ia harus terus semangat dalam meniti jalannya agar mentari makrifat terbit kepadanya sehingga tipuan benda-benda duniawi itu hilang dari pandangannya dan penderitaan akan sirna dengan kesempatannya melihat Tuhan Yang Maha Mulia dan Pengampun.