مِنْ عَلاَمَاتِ النَّجْحِ فِي النِّهَايَاتِ – الرُّجُوْعُ إِلَى اللهِ فِي اْلبِدَايَاتِ
Di antara tanda keberhasilan di akhir adalah kembali kepada Allah di awal.
Langkah awal seorang murîd patut diperbaiki demi memperbesar kemungkinannya untuk sampai hingga akhir perjalanannya. Siapa yang memperbaiki dan meluruskan langkah awalnya dengan kembali kepada Allah dan tawakal kepada-Nya serta memohon pertolongan-Nya, bukan bergantung kepada amalnya yang kurang sempurna, maka pada akhirnya ia akan sukses dan berhasil. Ia akan sampai pada tujuan akhirnya dan tidak akan goyah di perjalanannya. Dan siapa yang tidak melakukan hal itu, maka di tengah jalan ia akan berhenti dan pulang kembali ke tempat pemberangkatannya semula.
Seorang ‘ârif berkata, “Siapa yang mengira bahwa ia telah sampai kepada Allah tanpa bantuan-Nya, maka ia akan terhenti di jalan. Dan siapa yang memohon bantuan dirinya sendiri dalam beribadah kepada Allah, maka ia akan bergantung kepada dirinya sendiri.”
مَنْ أَشْرَقَتْ بِدَايَتُهُ – أَشْرَقَتْ نِهَايَتُهُ
Siapa yang bersinar di awal, akan bersinar pula di akhir.
Siapa yang awalnya cerah dan bersinar, misalnya dengan mengisi waktu-waktunya dengan bermacam ketaatan, wirid, dan bersabar sepenuh hati dalam menjalaninya, maka akhir perjalanannya akan bersinar pula. Yaitu dengan memancarnya berbagai nûr dan makrifat kepadanya, dan hilangnya berbagai kekeruhan jiwa yang menjadi penghalang antara dirinya dengan Tuhannya.
Demikian pula sebaliknya, siapa yang usahanya kurang di awal, maka di akhir ia tidak akan mendapatkan kegemilangan. Sekiranya ia diberikan keberhasilan, namun keberhasilan itu lebih lemah daripada yang lain. Bisa jadi, pengertian “bersinar di awal” di sini ialah kembali kepada Allah dan bertawakkal kepada-Nya. Sedangkan makna “bersinar di akhir” ialah berhasil sampai kepada-Nya. Ini sesuai dengan hikmah sebelumnya.