ArahBatin.com | Diriwayatkan dari Syekh Zakariya Yahya bin Nashr al-Bagdhadi yang terkenal dengan sebutan al-Shawi, ia berkata, “Aku mendengar ayahku mengisahkan. Suatu kali, aku memanggil beberapa jin dengan mantra yang aku baca tetapi tidak seperti biasanya, jin-jin tersebut sangat lambat sekali memenuhi panggilanku. Lalu, mereka datang dan berbincang denganku.
“Jangan panggil kami ketika Syekh berbicara di hadapan orang-orang.”
“Memangnya kenapa?”
“Kami menghadiri pengajianya.”
“Apa kalian menghadiri pengajiannya?”
“Kami lebih berjubel untuk menghadiri majelisnya Syekh Abdul Qadir al-Jailani daripada manusia. Banyak di antara kami yang masuk Islam dan bertaubat di hadapan Syekh Abdul Qadir.”
Dari Abu Hafsh Umar bin Husain bin Kholil al-Tiby, ia mengisahkan. Pada suatu hari, Syekh Abdul Qadir berkata kepadaku, “Hai Umar, janganlah kamu menjauh dari majelisku. Sebab, Allah memisah musibah dan kesengsaraan bagi orang yang melewatkanya.”
Setelah lewat beberapa hari, aku menghadiri majelis beliau, aku tertidur, aku pejamkan kedua mataku. Dalam tidur, aku bermimpi melihat sesuatu turun dari langit berwarna merah dan hijau serta menjatuhi orang-orang yang ada di majelis, lalu aku terbangun karena kaget, aku berniat melompat untuk menceritakan kepada orang-orang. Namun, Syekh Abdul Qadir memanggilku, “Diamlah kabar berada jauh dengan menyasikan sendiri. Wallahu A’lam.
*Kisah ini disadur dari Buku Abdullah bin As’ad al-Yafi’i al-Syafi’i. Keramat Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Keira Publishing.