Bunga yang sering menjadi lambang dari cinta.
Romantisme dan berwarna tegas.
Jika ia berwarna merah, maka ia akan berwarna merah darah, dan pekat.
Jika ia putih, ia pun berwarna putih yang teguh, dan suci.
Jarang mawar berwarna merah muda, meskipun mungkin ada.
Bunga yang beraroma harum
Dengan kelopak-kelopak yang tertata, banyak dan melindungi benang sarinya dengan seksama.
Tidak mudah menggugurkan mahkota-mahkotanya.
Meskipun dipetik dengan tangkainya dan diletakkan tanpa air.
Ia mungkin layu, tapi mahkotanya tetap tidak gugur.
Bunga itupun masih dilindungi kelopaknya yang tak kalah teguh.
Sulit dijangkau, karena harus berhati-hati untuk memetiknya.
Sebab tangkainya yang meskipun kecil, namun kokoh dan berduri.
Setiap bagian bunganya begitu mantap dan teguh.
Selain bentuknya yang indah dan baunya yang harum.
Mawar begitu mempesona.
Mawar begitu misterius, dan elegan.
Semua membuat orang ingin menikmatinya, memetiknya, dan memilikinya.
Namun sekali lagi, tidaklah mudah mendapatkannya.
Harus berhati-hati agar durinya tidak melukai.
Tidak sembarang bisa diambil, bila tak ingin diserang oleh durinya.
Tangkainyapun kokoh, tak mudah untuk dipatahkan.
Begitulah Mawar, yang diibaratkan sebagai perhiasan dunia.
Intan permata penyejuk hati, yaitu wanita saleha.
Kecantikannya terpancar dari sebuah keteguhan yang dalam.
Kalaupun dianugerahi kecantikan fisik, dia akan semakin cantik.
Kalupun tidak, dia tetap memancarkan kecantikan yang lain.
Kecantikan yang membawanya, pada sebuah derajat yang begitu tinggi, atau “elegan”
Dia mengerti setiap detil dari dirinya begitu berharga.
Karena untuk itulah dia menjaga, dan melindunginya dengan seksama.
Betapa banyak ‘senjata’ yang dimiliki mawar, demi melindungi putik dan benang sarinya.
Itulah perempuan, “Perempuan Islam”
Yang dituntut untuk selalu menjaga dirinya.
Karena setiap bagian jasad, ruh dan akalnya memiliki potensi keindahan.
Sangat teguh pendiriannya, ibarat teguh dengan warna yang dimilikinya.
Tidak mudah meluruhkan harga dirinya.
Untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan jalan prinsipnya.
Betapa mawar tidak mudah menggugurkan mahkota bunganya meskipun ia layu.
Dia akan menjaganya meskipun ia harus berjuang untuk itu.
Dan Keadaan tidak membuatnya lemah.
Pesonanya itu tidak membuatnya pongah.
Memancarkan keramahan, dan kebaikan.
Membuat orang tidak berani mempermainkannya.
Dengan pesonanya, ia akan menyeleksi siapa yang beruntung mendapatkannya.
Dengan cara yang baik, bukan menyerobot apalagi memetiknya dengan paksa.
Sebab jika itu dilakukan, sang mawar akan melukai tangan pemetiknya yang kasar.
Jika ingin memetiknya, ia harus meminta kepada sang pemiliknya.
Siapa pemiliknya? ia adalah sang pemilik mawar yang merawatnya dari kecil.
Merawat dan menjaga sang mawar agar tumbuh menjadi muslimah yang teguh.
Ketuklah pintu pagar di mana mawar itu tumbuh.
Datangi keluarga di mana mawar itu tumbuh dan terjaga.
Kemudian mohonlah pada Sang Pencipta mawar.
Karena Dialah pemilik dan pemeliharanya yang hakiki.
Hingga mengetuk surga dengan keagungan yang terjaga.