ArahBatin.com | Nama KH Abdullah Faqih, tak lagi asing bagi masyarakat Indonesia.
Semasa hidupnya, tokoh kelahiran Widang, Tuban pada 2 Mei 1932 ini dikenal sebagai panutan dan rujukan para ulama dan umara di nusantara.
Putra dari Kiai KH Rofi’i Zahid dan Nyai Khodijah ini, mengembangkan Pesantren Langitan dan berhasil mencetak kader-kader ulama andal yang mumpuni di bidang agama.
Di mata santrinya, Mbah Faqih, begitu akrab disapa, adalah sosok yang alim, wara’, dan mempunyai intuisi batin yang sangat kuat.
Baca juga: Sayyid Muhammad Al-Maliki: Doa Dari Rasulullah ﷺ Agar Dunia Mengejarmu
Kedekatannya dengan para santri yang pernah belajar dan berinteraksi langsung dengan almarhum meninggalkan kesan mendalam.
Ada sebuah kesan yang sangat mendalam dirasakan salah satu santrinya, sebagaimana dikutip ArahBatin.com dari kanal You Tube Lukman Khit, berikut ini kisahnya.
Kesan yang membekas hingga kini dalam ingatan Pengasuh Pondok pesantren Al-Falahiyyah Mlangi Yogyakarta, KH Rifki Agus Maksum.
Qobiltu