November 9, 2024
3
Bagikan di akun sosial media anda

Arah Batin | Beraneka ragamnya jenis amal perbuatan itu adalah karena bermacam-macamnya kondisi spiritual yang datang pada hati seorang murid. Syekh Ibnu ‘Atha‘illah berkata:

الْأَعْمَالُ صُوَرٌ قَائِمَةٌ وَ أَرْوَاحُهَا وُجُوْدُ سِرِّ الْإِخْلاَصِ فِيْهَا

“Amal perbuatan itu laksana kerangka yang tegak, sedangkan ruh (jiwa)-nya ialah adanya rahasia ikhlas (ketulusan) dalam amal perbuatan itu.”

Amal dzahir itu bagaikan kerangka yang tegak, sementara ruhnya adalah rahasia ikhlas di dalamnya. Sesungguhnya amal perbuatan itu bagaikan kerangka tanpa ruh, sehingga tidak bisa bermanfaat, sementara ruhnya bisa didapatkan dengan ikhlas di dalam amal tersebut. Kerangka barulah bisa bermanfaat setelah adanya ruh.

Ketahuilah, makna ikhlas itu bermacam-macam, sebab berbedanya amal yang dikerjakan. Berikut adalah tiga tingkatan ikhlas:

Pertama, ikhlasnya ‘Abidin, yaitu orang yang ahli ibadah hendaknya menjaga amalnya dari riya’ khafiy (riya’ yang samar) dan riya’ jalliy (riya’ yang jelas), menjaganya dari sifat ‘ujub, yakni beramal hanya karena Allah, seraya mengharap pahala dari-Nya, dan merasa takut akan siksa neraka. Namun, pada tingkatan ini masih menisbatkan amal perbuatan pada dirinya, berharap dengan amal perbuatan yang dikerjakan bisa mendapatkan surga dan selamat dari siksa neraka. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَ إِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ٥

Hanya kepada-Mulah kami menyembah (bukan selain-Mu). Dan hanya kepada Engkaulah, hamba memohon pertolongan (bukan kepada yang lainnya). (QS. Al-Fatihah [1]: 5)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page