August 15, 2024
Bagikan di akun sosial media anda

Arah Batin | Salah satu kedudukan spiritual tertinggi dalam diskursus ilmu tasawuf adalah level akmal. Pada level ini, ditandai ketika seseorang mengakui adanya perantara atas terjadinya sebuah ketentuan Allah swt. Meskipun dia juga percaya sepenuhnya bahwa Allah adalah pelaku utama atas segalanya.

Disadur dari NU Online, penjelasan ini disampaikan oleh Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar (Kiai Miftach) dalam ngaji kitab Al-Hikam di TVNU.

Lebih lanjut, Kiai Miftach mencontohkan, salah satu sahabat Nabi yang sudah mencapai pada level ini adalah Abu Bakar ash-Shiddiq, terbukti saat terjadi isu hoaks yang menimpa Siti Aisyah.

Kisah lengkapnya, pernah suatu ketika para sahabat kembali ke Madinah seusai perang Muraisi. Siti ‘Aisyah yang kebetulan ikut saat itu, tertinggal di perjalanan karena mencari kalungnya yang hilang.

Baca juga: Ijazah Mbah Moen: Baca Wirid Ini di Waktu Subuh Maka Rezeki Akan Lancar dan Bebas Hutang

Secara kebetulan, saat itu ada salah seorang sahabat bernama Shafwan bin Mu’aththal yang ikut membantu mencari kalung. Keduanya lantas berjalan sampai tiba di Madinah. Memanfaatkan kesempatan tersebut, orang munafik membuat isu hoaks bahwa Aisyah dan Shafwan telah berkhalwat dan melakukan zina.

“Berita bohong ini lantas tersebar luas. Banyak sahabat-sahabat yang termakan berita hoaks ini,” imbuh kiai kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini.

Kiai Miftach melanjutkan, sampailah kabar ini ke telinga Nabi. Hingga beberapa hari, sikap Nabi berubah terhadap Aisyah. Begitupun dengan Aisyah yang hanya bisa pasrah kepada Allah karena sudah banyak orang termakan kabar dusta tersebut. Akhirnya turun surat An-Nur ayat 23 yang mengklarifikasi bahwa isu itu tidak benar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page