August 15, 2024

Maulana Habib Luthfi bin Yahya (Foto: Istimewa)

Bagikan di akun sosial media anda

Muthala’ah akan sangat akrab jika disandingkan dengan kata santri.

Bukan tidak beralasan, sebab pada kenyataannya santri memang dididik dan diajarkan untuk selalu muthala’ah kembali terhadap pelajaran yang telah ia lalui.

Muthala’ah tidak sebatas oleh dan untuk santri, para Masyayikh dan Asatidzpun melakukannya sebelum mengajarkan materi di kelas atau hanya untuk sekedar mudzakaroh.

Tradisi semacam ini, tentu sangat dibutuhkan dan patut dipertahankan. Karena dengan banyak mendalami materi sebuah bab pelajaran, akan membuat pembacanya sadar dari luasnya ilmu itu.

Baca juga: Sayyid Muhammad Al-Maliki: Doa Dari Rasulullah ﷺ Agar Dunia Mengejarmu

“Jangan pernah tinggal mutholaah, dan jangan bosan mengulang -mengulangnya walaupun kitabnya hanya satu. sebab jika rajin mutholaah dengan berkah mu’allif, insya Allah di futuh oleh Allah” ucap Habib Luthfi.

“Imam-imam kita itu karya-karyanya luar biasa, Imam Ibnu Hajar tiap malam baca sholawat sebanyak 20 ribu, Imam Nawawi 40 ribu, dan Syeikh Abi Zakariya al-Anshori tiap malam baca sholawat sebanyak 30 ribu, sampai ketika disebut nama Rasulullah hati mereka bergetar.” Tambahnya.

Khidmah kepada Guru

Khidmah adalah satu cara meraih berkah ilmu. Khidmah dapat diterjemahkan dengan pengabdian.

Halaman 1 2 3 4

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page