Arah Batin | Saat ini, istilah hijrah dikalangan umat Islam digunakan sebagai ungkapan dari fenomena orang yang baru mengenal Islam, atau sebelumnya kurang memperhatikan syariat Islam.
Dan terkadang hijrah direalisasikan atau ditampakkan dengan kesalehan dalam penampilannya saja, contohnya, dari membuka aurat menjadi berhijab, dari tidak berjenggot hingga memanjangkannya.
Sebenarnya konteks hijrah bukan saja dipandang dari sisi zahir atau penampilannya saja, akan tetapi, hijrah harus dikombinasikan dengan membersihkan batin atau hati dari segala penyakit hati dan segala hal yang dilarang. Rasulullah SAW, bersabda:
وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللهُ عَنْهُ.
Artinya, “Hakikat hijrah adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah,” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hijrah secara hakiki mengandung makna sangat luas dan esensial. Yakni, tarkul manhiyyat, (meninggalkan berbagai larangan agama) Karenanya, hijrah sejatinya tidak terbatas pada perpindahan yang bersifat lahiriah saja, namun juga mencakup perpindahan atau perubahan yang bersifat batiniah.