September 15, 2024

Kirim Tulisan

arahbatin.com menerima tulisan terkait keagamaan dan disesuaikan dengan rubrik yang kami miliki (Tasawuf, Hikmah, Akidah, Kalam, Khazanah, Tarikh, Syair, dan Refleksi), dengan syarat tulisan tersebut belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, baik cetak maupun digital. Pada prinsipnya, kami akan menolak sebuah tulisan jika tulisan tersebut sama persis atau punya substansi yang sama dengan tulisan yang sudah ada atau sudah pernah dipublikasikan sebelumnya. Kami juga menolak tulisan yang bernada propaganda konflik SARA (Suku, Agama, Ras, dan Adat), ujaran kebencian, atau yang mengandung hoax. Diluar kriteria yang tadi, kami bisa menolak karya tulisan dengan kebijakan yang diputuskan oleh redaksi kami sendiri.

Semua tulisan yang diterima akan dipilah atau dilakukan pengeditan/penyuntingan naskah terlebih dahulu.

Kami mengupayakan untuk membalas jika tulisan kami putuskan untuk ditolak. Namun, jika kami tidak memberikan jawaban apapun, kami menetapkan waktu 1 minggu setelah waktu pengiriman. Jika setelah 1 minggu tidak ada jawaban setelah mengonfirmasi kembali pada tim redaksi, penulis/kontributor dapat menyimpulkan kalau tulisannya ditolak.

Sebagai rekomendasi, kami meminta agar panjang tulisan sebaiknya tidak melebih 3 atau 4 halaman. Jumlah karakter yang direkomendasikan adalah 300-1000 kata. Jumlah tersebut sangat akrab di dunia digital dimana para pembaca portal digital umumnya tidak mempunyai cukup waktu untuk membaca sebuah artikel lebih dari 10 menit.

Apabila tulisan Anda ingin dimuat di arahbatin.com, silakan kirim ke :

redaksiarahbatin@gmail.com

Konfirmasi pengiriman tulisan: WA 082 1111 411 35 atau klik di sini

Format Tulisan Harus Mengikuti Selingkung Redaksi

Selingkung penulisan ini ditulis oleh redaksi arahbatin.com sebagai panduan bagi para penulis/kontributor. Tujuan selingkung untuk media online ini selain untuk ciri khas, juga mempertimbangkan beberapa tren kata kunci di media sosial yang tidak melulu sesuai dengan yang dikehendaki oleh bahasa Indonesia yang baku berdasarkan ketetapan dari Badan Bahasa dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Badan Tulisan
  1. Setiap tulisan yang dikirim/diunggah di arahbatin.com harus dimulai dengan tulisan ArahBarin.com |
  2. Tulisan tidak ada yang dispasi (satu enter) antar paragraf. Karena tulisan akan otomatis berjarak ketika diatur di dasbor admin
  3. Untuk tulisan Arab, selain Al-Qur’an, boleh tidak berharakat. Khusus untuk hadis, sangat dianjurkan untuk berharakat. Untuk doa, juga harus diharakati.
  4. Untuk konten berisi doa, setiap setelah memasukan tulisan Arab dilanjutkan dengan transliterasi latin dan terjemah. Tujuannya untuk membantu pembaca yang belum fasih membaca tulisan arab.
Cetak Miring
  1. Bahasa asing selain bahasa Arab, jika berasal dari kutipan literal/harfiyah satu sumber (bukan paraphrase/menggunakan redaksi sendiri)
  2. Terjemahan dari kutipan berbahasa asing
  3. Transliterasi latin terhadap bahasa yang tidak menggunakan huruf alfabet (seperti aksara arab/aksara cina). Diprioritaskan untuk lafaz doa dan bacaan praktis untuk memudahkan pembaca
  4. Nama kitab
  5. Judul buku (baik ada tautan daring atau tidak)
  6. Nama orang jika bukan nama-nama ulama dalam Islam
Selingkung Kata
  1. Secara umum seluruh kata yang ditulis harus berpaduan kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (bisa di akses via daring di kbbi.kemdikbud.go.id)
  2. Untuk beberapa kata tertentu, tidak mengikuti KBBI karena mengikuti tren google search, sesuai keputusan redaksi.
Referensi
  1. Semua rujukan dari kitab/buku minimal disebutkan judulnya. Untuk halaman, jilid, lebih baik jika ada. Format penulisan rujukan: “Nama Kitab (nomor juz, halaman)”. Tidak perlu mencantumkan penerbit, lebih baik menyertakan link unduhnya jika tersedia.
  2. Untuk Al-Qur’an, wajib disebutkan sebelum menyebutkan ayatnya (redaksi berbahasa Arab) menyebutkan dengan format: “Nama surah [nomor surah]: ayat”. Contoh: “… seperti disebutkan dalam firman Allah Q.S. al-Fatihah [1]: 5,”
  3. Untuk hadis, sebelum menyebutkan ayatnya wajib menyebutkan sumber buku hadis yang dikutip (Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dsb) lalu menyebutkan dari sahabat/tabi’in. Setelah itu ketika selesai menuliskan terjemah hadis ditulis dengan format (H.R. [Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, dsb.])
  4. Untuk rujukan yang memiliki tautan daring, sangat baik untuk disertakan karena dapat ditautkan oleh redaktur. Untuk rujukan berasal dari video yang diunggah di platform youtube atau lainnya, wajib disertakan tautan.

You cannot copy content of this page